BUDAYA KONTINENTAL ?

2/3 Luas Indonesia adalah lautan,tapi kalo kita lihat selama ini pola pembangunan sistem pertahanan kita kayak nya belum sepenuhnya mengacu ke kekuatan maritim sebagi basis nya.Pengelolaan laut kita masih amburadul TNI AL tak kuasa mengontrol sepenuhnya terhadap lautan negara Indonesia.Kenapa ? Idealkah armada TNI AL yang ada sekarang untuk mengamankan laut kita ? Kaitanya sangat komplek dengan negara jika berbicara tentang laut.Armada TNI AL dan SDM,sumber kekayaan hayati yang belum tergali maksimal,APBN untuk memberdayakan kekuatan laut,perangkat infra/supra struktur tentang kelautan.Sadarkah kita selama ini Potensi kemaritiman di nina bobokan oleh penguasa selama orde baru,sekarang sudah lumayan berkat orde reformasi kebebasan berbicara lebih baik ketimbang sebelumnya.Maka wacana yang membahas potensi kemaritiman bermunculan baek dari institusi negara atau LSM.Minimal sudah ada wacana sehingga kita tidak terlelap oleh keadaan.Semua sistim pertahanan baik tapi kalo kita melihat realita bahwa 2/3 wilayah Indonesia adalah lautan logika pikir idealnya TNI AL armadanya musti di optimalkan.Siapakah/negara manakah yang tidak setuju TNI AL itu kuat dan besar ?.Secara geopolitik memang ada " hidden power " yang tidak ikhlas kalo TNI AL itu kuat dan besar.Berapa armada kapal selam TNI AL ? Mampukah 1 buah kapal selam meng cover seluruh laut negara yang bernama Indonesia.Siapa yang salah.........kita semua.30 tahun seolah sistim pertahanan mengacu ke negara benua,padahal kita adalah kepulauan.Kita bukan lagi iri atau .....benci sama sekali tidak.Kami bicara dengan balutan merah putih,kita tidak sedang menafikan salah satu matra di lingkup TNI,Tapi kita bicara dalam kontek yang lebih luas sebuah sistim pertahanan sebuah Indonesia.Mari kita buka wawasan kemaritiman bukan berarti meninggalkan sistim budaya kontinental.Semua perlu dan penting.Kapal selam kita kondisi memprihatinkan alut lama cuma di repowering.Bravo TNI semoga kebijaka-kebijakan jendral,laksamana dan marskal kita lebih cerdas membumi dan realistis.www.tnial.co.id